Selasa, 11 Maret 2014

Pilihlah untuk Mencintai, Bahkan Orang yang Sulit Sekalipun, Maka Perasaanmu Akan Ikut Berubah

Diterjemahkan secara agak bebas dari posting Victoria Osteen di halaman facebooknya 12 Maret 2014

Bukankah menyenangkan jika semua orang dalam hidup saudara selalu ramah dan mendukung saudara, mereka tidak pernah bertengkar, selalu setuju dengan saudara, dan tidak pernah membuat saudara jengkel? Tapi kebenarannya adalah, kita semua menjadi orang yang sedikit sulit dari waktu ke waktu. Kita semua menghadapi keadaan sulit, kita semua pernah mengalami stres, kita semua kadang-kadang kesal, dan kita bahkan mengatakan hal-hal yang tidak seharusnya. Yang penting adalah bahwa ketika orang-orang lain di sekitar kita sedang sulit atau berperan sebagai "amplas," kita dapat melihat melampaui tindakan mereka dan mencintai mereka sebagaimana Kristus telah mengasihi kita .

Beberapa waktu yang lalu, aku merasa memiliki seseorang dalam hidup saya yang agak sulit. Aku selalu bersikap baik kepadanya. Aku selalu memasang senyum kepadanya. Salah satu temankuyang cukup mengenalku mengatakan bahwa dia bisa melihat bahwa aku sedang mengalami kesulitan dengan orang ini. Pada awalnya, aku mencoba mengesampingkan pemikiran tersebut, "Oh, aku baik-baik saja kok dengan orang itu. Ia tidak menggangguku." Tapi ketika aku benar-benar memeriksa hatiku sendiri, aku menyadari aku lebih terfokus pada gangguan yang ditimbulkan orang ini daripada fokus untuk mencintai orang ini. Aku tahu aku harus melakukan sesuatu untuk keluar dari hal ini dan menunjukkan cinta bahkan ketika aku tidak benar-benar merasakannya. Aku tahu bahwa jika aku akan mengubah tindakanku, perasaanku akan mengikuti.

Saudara lihat, cinta dimulai dengan pilihan. Kita bisa memilih untuk mencintai seseorang bahkan jika ia adalah orang sulit. Iman dan cinta berjalan beriringan. Kadang-kadang kita harus mencintai dengan iman. Saudara tidak perlu iman untuk hal-hal yang sudah saudara miliki, Saudara perlu iman untuk hal-hal yang tidak saudara memiliki. Jika saudara tidak memiliki cinta untuk seseorang, dengan iman, bertindaklah seakan-akan saudara mencintainya sampai perasaan saudara menjadi selaras dengan Firman Tuhan!

Apakah saudara tahu apa yang terjadi? Suasana di sekitarku berubah. Ketika aku keluar dari cara pandangku untuk orang ini, perasaanku terhadapnya berubah. Suasana ketika kami bersama-sama berubah. Sekarang terasa berbeda, dan aku memuji Tuhan bahwa temanku membantuku untuk naik lebih tinggi dalam kasihku untuk orang lain!

Kita harus ingat, orang lain tidak akan berubah seperti yang kita harapkan. Kita harus membuat pilihan untuk mengasihi orang-orang di sekitar kita karena cinta memiliki efek supranatural. Jika saudara ingin mengubah emosi saudara hari ini, ubahlah tindakan dan pikiran saudara karena ketika saudara memilih cinta, itu akan mengubah perasaan saudara!

"Orang yang mengasihi orang-orang lain, sabar dan baik hati. Ia tidak meluap dengan kecemburuan, tidak membual, tidak sombong. Ia tidak angkuh, tidak kasar, ia tidak memaksa orang lain untuk mengikuti kemauannya sendiri, tidak juga cepat tersinggung, dan tidak dendam." (1 Korintus 13:4-5, BIS)

Choose Love Not Power: How to Right the World's Wrongs from a Place of Weakness Choose. Love.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar