Mazmur 3
Ya YAHWE, betapa banyaknya lawanku! Banyak orang yang bangkit menyerang aku;
3:2 banyak orang yang berkata tentang aku: "Baginya tidak ada pertolongan dari pada Elohim." Sela
3:3 Tetapi Engkau, YAHWE, adalah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku.
3:4 Dengan nyaring aku berseru kepada YAHWE, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus. Sela
3:5 Aku membaringkan diri, lalu tidur; aku bangun, sebab YAHWE menopang aku!
3:6 Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang yang siap mengepung aku.
3:7 Bangkitlah, YAHWE, tolonglah aku, ya Elohimku! Ya, Engkau telah memukul rahang semua musuhku, dan mematahkan gigi orang-orang fasik.
3:8 Dari YAHWE datang pertolongan. Berkat-Mu atas umat-Mu! Sela
Situasi yang dihadapi pemazmur:
1. tekanan musuh: menghadapi banyak lawan, banyak orang yang bangkit menyerang
2. intimidasi: banyak orang yang mengatakan bahwa pemazmur tidak memiliki sumber pertolongan, bahwa YAHWE tidak akan menolongnya
3. anaknya memberontak dan hendak membunuhnya
Kalau kita menghadapi situasi yang sama, apa yang akan kita lakukan? Situasi yang amat sulit, nyawa terancam, dan tragisnya, oleh anak sendiri. Nyawa terancam adalah sebuah situasi yang tak terbayangkan, sebuah tekanan yang luar biasa. Ditambah lagi, anak yang memberontak pasti merupakan beban batin yang lebih hebat lagi, apalagi sampai pada taraf ingin membunuh kita, orang tuanya.
Ketika kita menghadapi kesulitan dan tekanan yang berat, kita mungkin menjadi gampang terintimidasi. Pemazmur pun mengalami hal ini. Orang mau meyakinkan bahwa tidak ada pertolongan dari YAHWE. Ketika keluarga broken, anak memberontak, ditambah dengan adanya ancaman, bisa jadi ancaman dalam hal bisnis (persaingan, tuntutan dan kewajiban yang harus dipenuhi), pekerjaan (akan kena PHK), dll, orang beriman gampang terintimidasi: "Kau memang layak menerima semua ini! Itu semua karena dosa-dosamu! YAHWE sedang menghukummu! YAHWE tidak akan menolongmu."
Tetapi pemazmur tetap percaya kepada kebaikan YAHWE. Ia meyakini bahwa YAHWE adalah perisai dan pelindungnya. YAHWE adalah kemuliaannya dan mengangkat kepalanya. Sebab itu Daud berseru kepada YAHWE, dengan nyaring, berarti Daud benar-benar berseru memohon pertolongan. Dan YAHWE menjawabnya dari gunung-Nya yang kudus. Ia meminta kepada YAHWE agar bangkit menolongnya. Ia sangat yakin bahwa dari YAHWE-lah pertolongan datang.
Luar biasanya, di tengah-tengah tekanan dan ancaman yang amat sangat serius ini, pemazmur amat sangat percaya bahwa YAHWE menolongnya. Iapun bisa berbaring dan tidur. Dengan damai dan tenang ia bisa tidur, karena percaya bahwa YAHWE melindungi dan menolongnya dan akan menalahkan musuh-musuhnya.
Sikap iman Daud dalam menghadapi kesulian hidup yang dinyatakan dalam Mazmur 3 ini sungguh luar biasa. Meskipun ia pernah berdoa besar di masa lalu, sekali pun YAHWE sedang menghukumnya dengan membiarkan anaknya Absalom memberontak dan ingin membunuhnya, dan sekalipun orang-orang berusaha meyakinkan bahwa ia tidak akan ditolong YAHWE, namun Daud tetap percaya dan memegang imannya bahwa YAHWE akan selalu menolongnya.
Baca juga:
Iman yang Berani
Meminta Percaya Menerima
Damai Tenang dalam Iman v.s. Iman yang Gelisah
Janji Keselamatan Tuhan
YAHWE yang Dapat Diandalkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar