Kapan terakhir kali Anda duduk dan merenungkan kebaikan dan kesetiaan Tuhan? Terlalu sering, kita berniat untuk memulai hari-hari kami ke arah yang benar, tapi kemudian gangguan datang dan kekhawatiran hidup menyusup ke pikiran kita. Sebelum kita menyadarinya, kita sudah begitu terfokus pada "daftar pekerjaan" dan berusaha merencanakan penyelesaiannya sehingga pikiran kita benar-benar telah melenceng dari maksud semula.
Satu hal yang harus selalu diperhatikan adalah kenyataan bahwa apa yang kita pikirkan akan mengatur arah dan kualitas hidup kita. Jika kita terus-menerus memikirkan "seandainya-seandainya" dalam kehidupan, hal itu membuka pintu kepada kekhawatiran dan kecemasan. Ini menciptakan beban berat di pikiran dan hati kita. Tetapi ketika kita memikirkan kebaikan dan kesetiaan-Nya, hal itu akan membuka pintu bagi rasa damai dan kasih karunia. hal itu akan mengangkat semangat kita dan meringankan beban kita.
Hari ini, saya ingin mengingatkan saudara untuk berhenti dan berpikir tentang apa yang saudara pikirkan. Jangan biarkan pikiran saudara ke masa lalu. Berupayalah untuk mengarahkan pikiran kepada Bapa. Jangan pernah lupa bahwa Dia bersama saudara dan untuk saudara. Jangan pernah lupa bahwa Ia baik dan kasih-Nya tidak pernah gagal. Jangan lupa janji-Nya adalah untuk memberikan kesejahteraan kepada saudara dan tidak untuk membahayakan saudara.
Ketika saudara mengarahkan hati dan pikiran saudara kepada Bapa, saudara membawa hari saudara ke arah yang benar, Saudara akan merasakan kekhawatiran hidup mulai menghilang. Saudara akan melihat solusi bahkan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Saudara akan mengalami kedamaian dan sukacita-Nya dan diberdayakan untuk merangkul berkat dan kemenangan yang telah Dia siapkan untuk saudara.
Kolose 3:2: Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
Baca juga:
Melakukan Perkara Besar
Khawair Bukanlah Dosa yang Sepele
Alasan untuk Puas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar