Baca bagian sebelumnya!
Firman Tuhan semakin tersebar dan makin banyak didengar orang (Kis 12:24) oleh karena pewartaan pewartaan dan pelayaan para anggota jemaat pertama dan kesaksian mereka. Disebutkan bahwa dalam jemaat ada beberapa nabi dan pengajar. Dalam Pasal 13 disebutkan bahwa di Anthiokia sendiri ada beberapa nabi dan pengajar, meskipun tidak dirinci siapa yang nabi siapa yang pengajar: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes dan Saulus. Menarik untuk dicatat bahwa salah seorang nabi atau pengajar itu adalah teman raja wilayah Herodes. Jadi pewartaan jemaat pertama menyentuh juga kalangan atas, teman sepengasuhan raja.
![]() |
Paulus menghardik Baryesus |
Tujuan kepergian Barnabas dan Saulus pun ditentukan oleh Roh Kudus (ayat 4). Dicatat bahwa keduanya dibantu oleh Yohanes (ayat 5). Dan dalam kisah selanjutnya ditunjukkan bagaimana tugas penginjilan berhadapan dengan kekuatan kegelapan yang berusaha menghalang-halangi orang untuk mengenal YAHWE, Tuhan yang benar. Di Pafos Barnabas dan Saulus, yang juga disebut Paulus (untuk pertama kalinya Saulus disebut dengan Paulus - ayat 9) dituntun untuk menginjili gubernur. Namun roh jahat, lewat tukang sihir yang bernama Baryesus, atau yang disebut Elimas, berusaha menghalang-halangi agar gubernur mereka agar gubernur itu tidak sampai beriman kepada YAHWE. Dikatakan bahwa Baryesus ini adalah kawan gubernur tersebut, Sergius Paulus. Tentu saja karena ia teman pasti memiliki pengaruh yang besar dan bisa benar-benar menjadi penghalang bagi Barnabas dan Paulus untuk mengenalkan Yeshua kepada gubernur.
Namun di sini kita melihat bagaimana orang yang hidupnya dipimpin oleh Roh dan bergaul akrab dengan YAHWE menang berhadapan dengan musuh. Penuh dengan Roh Kudus (ayat 9), Paulus menelanjangi kerja iblis yang penuh dengan tipu muslihat dan kejahatan dan oleh kuasa Roh Kudus Paulus menimpakan kebutaan sementara pada Baryesus. Roh Kudus membuat pekerjaan Paulus dan Barnabas menjadi berhasil dengan menyatakan pekerjaan ajaib di hadapan gubernur. Melihat kuasa yang menyertai Paulus, gubernur menjadi percaya dan takjub akan ajaran YAHWE (ayat 12).
Dari penggalan kisah perjalanan Barnabas dan Paulus ini kita bisa belajar:
1. Pentingnya doa dan puasa dalam kehidupan jemaat. Doa dan puasa menjadi praktik hidup sehari-hari dan hal itu membuat hubungan jemaat dengan YAHWE menjadi intim.
2. Hubungan yang intim dengan YAHWE membuat mereka peka dengan tuntungan YAHWE melalui Roh Kudus-Nya.
3. Hubungan yang intim dengan YAHWE membuat Barnabas dan Paulus mengetahui isi hati YAHWE sehingga Paulus tahu apa yang harus dilakukan ketika berhadapan dengan musuh. Paulus dimampukan YAHWE untuk melakukan nubuat dan diberi kuasa untuk melakukan pekerjaan ajaib termasuk untuk menghajar musuh.
4. Hubungan yang intim dengan YAHWE dan ketaatan dengan YAHWE membuat setiap pekerjaan nabi dan pengajar menjadi berhasil.
Baca bagian selanjutnya.
Baca juga:
Keterlibatan YAHWE dalam Penginjilan Jemaat Mula-Mula
Karya Roh Kudus Tidak Terkungkung Oleh Tradisi dan Hukum
Hubungan yang Intim dengan YAHWE di dalam Pelayanan
Ketaatan kepada YAHWE vs. Pemimpin
Roh Kudus Menjadi Daya Penggerak Gaya Hidup Jemaat Perdana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar