Rabu, 25 Juli 2012

Yahwe Sanggup Mengatur Suasana Hati Orang

Membaca kisah di kitab Keluaran, pada awalnya saya bertanya-tanya, 'Kalau Yahwe menghendaki bangsa Israel keluar dari Mesir, kenapa pula Dia "mengeraskan" (Kel 4:12, 7:3, 9:12, 10:27, 11:10, 14:17) hati Firaun dan bangsa Mesir?'.

Kita perhatikan ayatnya satu persatu:

Kel 4:21: Firman TUHAN kepada Musa: "Pada waktu engkau hendak kembali ini ke Mesir, ingatlah, supaya segala mujizat yang telah Kuserahkan ke dalam tanganmu, kauperbuat di depan Firaun. Tetapi Aku akan mengeraskan hatinya, sehingga ia tidak membiarkan bangsa itu pergi.

Kel 7: [2]-3: [Engkau harus mengatakan segala yang Kuperintahkan kepadamu, dan Harun, abangmu, harus berbicara kepada Firaun, supaya dibiarkannya orang Israel itu pergi dari negerinya.] Tetapi Aku akan mengeraskan hati Firaun, dan Aku akan memperbanyak tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang Kubuat di tanah Mesir. 

Kel 9:12 Tetapi TUHAN mengeraskan hati Firaun, sehingga ia tidak mendengarkan mereka--seperti yang telah difirmankan TUHAN kepada Musa. 

Kel 10:27  Tetapi TUHAN mengeraskan hati Firaun, sehingga dia tidak mau membiarkan mereka pergi. 

Kel 11:10   Musa dan Harun telah melakukan segala mujizat ini di depan Firaun. Tetapi TUHAN mengeraskan hati Firaun, sehingga tidak membiarkan orang Israel pergi dari negerinya.

Kel 14:17   Tetapi sungguh Aku akan mengeraskan hati orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel, dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku. 


Saya heran dengan apa yang dimaui YAHWE dengan keputusanNYA untuk mengeraskan hati Firaun dan bangsa Mesir. Dan sikap keras hati yang ditimbulkannya pada hati Firaun bukan tanpa risiko. Kita tahu bahwa hasil dari sikap keras hati itu adalah 10 tulah berat yang membawa kehancuran dan kerusakan bahkan kematian banyak jiwa orang Mesir. Dalam hal ini, ketetapan YAHWE untuk mengeraskan hati Firaun bisa dikatakan membawa kepada kematian banyak sekali orang Mesir. Kenapa harus demikian? Kenapa, kalau Yahwe hanya ingin bangsa Israel keluar dari penindasan bangsa Mesir Dia harus menggunakan "cara-cara yang keras"?

Padahal, kita juga belajar, Yahwe juga sanggup melunakkan hari Firaun dan bangsa Mesir saat bangsa Israel sudah saatnya harus meninggalkan Mesir:

Kel 3:21-22 Dan Aku akan membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa ini, sehingga, apabila kamu pergi, kamu tidak pergi dengan tangan hampa, tetapi tiap-tiap perempuan harus meminta dari tetangganya dan dari perempuan yang tinggal di rumahnya, barang-barang perak dan emas dan kain-kain, yang akan kamu kenakan kepada anak-anakmu lelaki dan perempuan; demikianlah kamu akan merampasi orang Mesir itu."


Kel 11:2-3 Baiklah katakan kepada bangsa itu, supaya setiap laki-laki meminta barang-barang emas dan perak kepada tetangganya dan setiap perempuan kepada tetangganya pula." Lalu TUHAN membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa itu; lagipula Musa adalah seorang yang sangat terpandang di tanah Mesir, di mata pegawai-pegawai Firaun dan di mata rakyat. 


Kel 12:35-36 Orang Israel melakukan juga seperti kata Musa; mereka meminta dari orang Mesir barang-barang emas dan perak serta kain-kain. Dan TUHAN membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa itu, sehingga memenuhi permintaan mereka. Demikianlah mereka merampasi orang Mesir itu. 

Ketika membaca kisah ini, kita mungkin bisa berpikir bahwa YAHWE itu iseng dan kejam. Dia suka mempermainkan manusia. Bahkan suka "membunuh" manusia. Kalau bisa ditempuh dengan cara halus dan smooth, kenapa mesti pakai cara-cara yang mengerikan.

Namun kita bisa belajar sebenarnya apa maksud YAHWE di balik ketetapan-Nya ini. Jawaban ini saya temukan dalam Kel 7:[4]-5:


Bilamana Firaun tidak mendengarkan kamu, maka Aku akan mendatangkan tangan-Ku kepada Mesir dan mengeluarkan pasukan-Ku, umat-Ku, orang Israel, dari tanah Mesir dengan hukuman-hukuman yang berat. Dan orang Mesir itu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku mengacungkan tangan-Ku terhadap Mesir dan membawa orang Israel keluar dari tengah-tengah mereka." 

Dari kisah ini saya belajar bahwa mengakui daulat YAHWE itu amat sangat penting. Seperti bangsa Mesir, mungkin kita sering mengalami hal-hal yang keras, yang terasa tidak adil, yang diluar pemahaman akal sehat kita, dan itu menimpa kita. Namun, belajar dari kisah hukuman berat bagi bangsa Mesir ini di dalam Keluaran, kita tahu bahwa YAHWE sedang berurusan agar kita pada akhirnya mengakui kedaulatan YAHWE. Dengan kata lain bisa dikatakan, tidak ada pengorbanan yang terlalu mahal untuk bisa mengenal dan mengakui kedaulatan YAHWE di dalam hidup kita.

Namun kita juga bisa belajar, kalau YAHWE bisa mengeraskan hati orang, Dia juga mau dan sanggup melunakkan hati orang-orang. Bangsa Israel keluar dari Mesir tidak dengan tanpa hampa, tetapi membawa emas dan perak dan pakaian pemberian orang-orang Mesir. Kalau begitu, kenapa kita tidak meminta YAHWE melunakkan hati orang-orang yang berhubungan dengan kita. Anggota keluarga kita. Teman-teman di kantor, pimpinan, orang yang akan kita layani. YAHWE sanggup bekerja melalui hati orang lain untuk menyatakan kemuliaan-Nya.


Mungkin Anda juga ingin membaca:
Doa Pujian
Ada Setan di Gereja
Sang Pendakwa




Tidak ada komentar:

Posting Komentar