Yesus tahu dunia ini selalu menyuguhkan situasi kebisingan dan kekacauan mengganggu ketenangan. Itu sebabnya Dia berkata, "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu" (Yohanes 14:27). Dari sini kita belajar bahwa suatu hal yang mengagumkan: damai adalah pemberian. Kita tidak harus bekerja untuk itu, kita hanya perlu menerimanya. Sebagai orang Kristen, kita hendaknya membiarkan "damai sejahtera Kristus memerintah dalam hati [kita]." (Kolose 3:15).
Kalau Yesus meninggalkan damai kepada kita, tidak berarti bahwa Ia akan menyelesaikan setiap masalah dalam hidup kita. Masalah akan tetap ada. Bos Anda mungkin masih tetap suka mencela. Anak-anak mungkin masih tetap menguji kesabaran kita. Tetapi, papaun keadaannya, Yesus berkata kita bisa memiliki "damai sejahtera" di dalam hati (Yohanes 14:27). Yesus memberikan ketenangan batin ketika damai dari luar tidaklah mungkin.
Bagi kebanyakan dari kita, keadaan hidup damai tidak mungkin untuk didapatkan. Dan seberapapun kita berusaha, damai dan ketenangan juga tetap tidak akan pernah kita dapatkan. Menyempurnakan hubungan kita, menyederhanakan jadwal kita, dan mengatur rumah tangga kita tidak akan membawa kita kepada damai sejahtera yang langgeng. Yesus berkata, "Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu" (Yohanes 14:27). Kita tidak dapat mengusahakan sesuatu yang
hanya bisa kita peroleh dan yang hanya bisa diberikan oleh
Kristus.
Jika ada sesuatu yang mengganggu ketenangan Anda hari ini, percaya pada janji Yesus: "Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia. "(Yohanes 16:33).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar